Aceh Utara, BisaApa.id | Awal tahun 2022 Masyarakat di Aceh Utara disambut oleh musibah banjir. Banjir tersebut berasal dari luapan tiga sungai akibat hujan lebat.
Tiga sungai meluap antara lain Krueng Peutoe, Krueng Keureuto dan Krueng Pirak. Sampai hari ini tercatat sebelas Kecamatan yang terkepung banjir.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Asisten II, Sekdakab Aceh Utara, Risawan Bentara mengatakan pihaknya akan melakukan rapat lintas intansi untuk menetapkan status bencana.
Baca Juga: Banjir di Lhoksukon Aceh Utara, Warga Terpaksa Mengungsi di Meunasah
“Kemarin ada sembilan Kecamatan untuk hari ini sudah bertambah 11 Kecamatan, kalau kita lihat ini sudah mengarah ke status darurat bencana. Nanti sore kami akan membuat rapat untuk menetapkan status darurat bencana,” ujarnya.
Dikatan Risawan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak seperti Dinas Sosial, BPBD Aceh Utara, serta SAR untuk upaya bantuan kepada korban banjir.
“Bantuan Provinsi baru bisa di serahkan ke daerah bila sudah surat penetapan status darurat bencana,” jelasnya.
Baca Juga: Air Sungai Meluap Akibat Hujan Lebat, Rumah Warga di Aceh Utara Terendam Banjir
Riswan melanjutkan sejauh ini Provinsi terkesan menutup mata terhadap upaya-upaya normalisasi sungai meski pihaknya sering mengajukan permohonan normalisasi tersebut.
“Sungai ini kewenangan balai di Provinsi, seharusnya Provinsi melakukan upaya-upaya normalisasi karena setiap tahun darah ini bencana,” jalasnya.
Sementara itu, PLT BPBD Aceh Utara Murzani pihaknya belum menerima keseluruhan jumlah pengungsi.
“Sampai saat ini kami belum tahu secara keseluruhan, tim kami masih melakukan pendataan di lapangan terkait berapa jumlah pengungsi di Aceh Utara,” paparnya.
Discussion about this post