Aceh Utara, BisaApa.id | Kondisi tubuh balita bernama Muhammad Khadiun Nafis (2), asal Desa Keutapang, Kecamatan Nisam, Aceh Utara dalam dua bulan terakhir semakin menyusut akibat penyakit hidrosefalus yang dideritanya.
Putra pasangan Khairiati (39), dan Zulfikar (40) itu, sudah tiga kali menjalani operasi di bagian kepala untuk mengeluarkan cairan.
Operasi pertama dilakukan saat bayi itu berumur tujuh bulan, lalu operasi kedua saat usia 18 bulan, dan yang ketiga dilakukan baru-baru ini.
Baca Juga: Haji Uma Respon Keluhan Warga Terkait Jalan Rusak di Kota Panton Labu
Walaupun sudah tiga kali menjalani operasi tiga kali, tapi tubuh bocah tersebut semakin kurus, bahkan tinggal kulit dan tulang.
Padahal sebelumnya kondisi bocah tersebut masih sehat. Khairi berharap anak bungsunya itu dapat tumbuh sehat lagi seperti sebelumnya.
”Sebelumnya sempat kejang-kejang, muntah, dan pingsan. Tapi sekarang setelah operasi tidak pingsan lagi,” ujar Khairi kepada media, Sabtu (24/7/2021).
Baca Juga: Haji Uma Sebut Penyegelan Tempat Usaha Terlalu Arogan
Anggota DPD- RI H. Sudirman atau Haji Uma setelah mendapat informasi tersebut langsung mengutus stafnya, untuk menjenguk dan sekaligus mengantarkan bantuan.
Sebab, Haji Uma mendapat laporan, pihak keluarga bocah tersebut selama ini kesulitan untuk mengobati anaknya karena keterbatasan ekonomi.
Kemudian staf Haji Uma, mengantarkan mengantarkan bantuan, biaya transportasi berobat ke Banda Aceh, dan uang makan bagi orang tuanya selama menjaga bayinya berobat RSUD dr Zainoel Abidin. Karena saat ini Haji Uma masih berada di Jakarta.
“Karena kondisi seperti ini, sebaiknya segera dibawa ke RS agar segera mendapat pertolongan medis lagi,” ujar Hamdani salah satu staf Haji Uma seraya menyerahkan bantuan berupa uang.
Dengan adanya bantuan dari Haji Uma, Khairi bersama suaminya akan berangkat ke Banda Aceh pada Sabtu (24/7/2021) malam, untuk membawa bayinya berobat.
“Nanti di Banda Aceh, juga akan difasilitasi tim Haji Uma untuk berobat ke RS,” ujar Hamdani.
Sementara Haji Uma berharap agar balita tersebut mendapat penanganan yang serius, sehingga bisa sembuh.
Haji Uma juga berharap petugas medis di Aceh Utara dapat melakukan pemantauan terhadap ibu hamil secara intens, dan setelah melahirkan, sehingga ketika ada kasus seperti itu dapat ditangani secara cepat.
“Karena saya tak bisa pulang, saya langsung meminta staf untuk membantu dan memfasilitasi agar segera dapat dibawa ke RS,” ujar Haji Uma.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM kepada media menyebutkan, pihaknya sudah mendapat informasi tersebut dari Kepala Puskesmas Nisam, Arman dan selama ini keberadaan balita dalam pengawasan petugas.
“Ada bidan kami yang memantau bayi tersebut selama ini, begitu juga hari ini datang ke rumah orang tua balita tersebut bersama dua dokter untuk memantau kondisinya” ujar Arman MSM.
Discussion about this post