Lhokseumawe, BisaApa.id | Pemerintah Kota Lhokseumawe memberlakukan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Masyarakat yang keluar masuk Kota Lhokseumawe harus menunjukkan surat Vaksin Covid-19.
Namun diketahui, Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya hingga saat ini Selasa 31 Agustus 2021 masih belum ‘Bisa’ di vaksin. Alasannya, orang nomor satu di kota mantan petro dolar tersebut memiliki masalah kesehatan.
Hal itu dibenarkan Jubir Penanggulangan Covid-19 Kota Lhokseumawe Marzuki saat ditanya wartawan BisaApa.id melalui pesan WhatsApp pada Senin 30 Agustus 2021.
Baca Juga: Detik-detik Penyekatan di Lhokseumawe Ricuh, Warga Buka Paksa Alat Pembatas Jalan
“Wali kota tidak bisa divaksin karena ada penyakit penyerta,” ujarnya.
Adapun penyakit penyerta yang dialami oleh Wali Kota Lhokseumawe, Suadi Yahya yaitu tekanan darah tinggi yang mencapai angka 220 mmHg.
“Wali Kota tidak bisa di vaksin karena tekanan darahnya tinggi sampai 220 jadi tidak bisa di vaksin,” katanya.
Lhokseumawe PPKM Level 4
Kota Lhokseumawe menjadi zona merah Covid-19. Hal itu menyusul pengumuman Satuan Tugas Covid-19 Nasional tentang zonasi wilayah di seluruh Indonesia.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto menerangkan untuk dapat masuk ke Kota Lhokseumawe harus menunjukan kartu sudah vaksin Covid-19 dengan menunjukan lewat aplikasi peduli lindungi.
“Jika tidak bisa menunjukan kartu vaksin, maka dilarang masuk ke pusat Kota Lhokseumawe,” ujarnya pada Sabtu (29/8/2021) di Mapolres.
Opsi lain yang diberikan, warga boleh menujukan hasil swab antigen selama 2 x 24 jam dengan hasil negatif Covid-19.
“Kalau itu pun tidak ada, maka mohon maaf dilarang masuk kota. Ini pemeriksaan di pos penyekatan dilakukan intensif,” tegasnya.
Selain itu, operasi yustisi digelar empat kali sehari dengan tim gabungan dan berpindah-pindah lokasi. Selain itu juga diberlakukan jam malam hingga pukul 22.00 WIB.
“Maksimal aktivitas malam pukul 22.00 WIB seluruh warung harus tutup. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerumunan di warung pada malam hari,” pungkas Kapolres.
Discussion about this post