Banda Aceh, BisaApa.id | M. Arif (23) Warga Dusun Harapan, Desa Matang Ladang, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, sudah 3 tahun menderita penyakit Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfona) dan kini harus Di Rujuk Ke Rumah Sakit Zainal Abidin (RSZA) Banda Aceh. Sabtu (15/1/2022).
M. Arif merupakan anak yatim yang selama ini tinggal bersama Ibunya, bernama Ainol Mardiah (43), di Desa Meunasah Blang, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, sementara ayahnya telah meninggal dunia.
Sebelumnya, pengobatan untuk penyakit M. Arif hanya dilakukan rawat jalan, di Rumah Sakit Umum Lhokseumawe.
Baca Juga: Haji Uma Bujuk Penderita Diebetes untuk Berobat ke Rumah Sakit
Semasa pengobatan M. Arif, segala biaya timbul dibantu oleh Sudirman atau lebih dikenal Haji Uma, Anggota DPD RI asal Aceh, dan juga Abu Saba, seorang pengusaha dermawan yang menetap di negeri Jiran Malaysia.
Ainol Mardiah, selaku ibu kandung pasien mengucapkan terima kasih kepada Haji Uma dan Abu Saba beserta Abdul Rafar selaku penghubung yang telah menfasilitasi sejak pertama berobat hingga dirujuk ke RSZA Banda Aceh.
“Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan, Semoga kebaikan Haji Uma dan Abu Saba, serta lainnya akan dibalas oleh Allah SWT.” ucap Ainol.
Baca Juga: Turun Tangan Langsa Ajak Berdonasi untuk Pak Umar Penderita Tumor warga Aceh Timur
Haji Uma, melalui telepon celuler mengatakan bahwa stafnya akan mendampingi M. Arif setiba di RSUZA nantinya, termasuk membantu biaya pendamping orang sakit selama pengobatan.
“Kita doakan semoga Allah SWT memberi kesembuhan kepada M. Arif ” ucap Haji Uma dengan mengaminkan doanya.
Haji Uma juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Aceh Utara, Kepala Puskesmas Seunuddon yang telah mendampingi langsung rujukan M.Arif untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Sementara itu, Abu Saba juga menyampaikan hal yang serupa. “Kita sudah menghubungi Abdul Rafar untuk mengurus segala keperluan yang dibutuhkan M. Arif supaya tidak ada kendala apapun saat berada di Banda Aceh, termasuk biaya perjalanan. ” tutur Abu Saba.
Discussion about this post